Selasa, 05 April 2016

Wana Wisata Umbul


Taman Wisata Umbul

        Taman Rekreasi Umbul, merupakan taman peninggalan Belanda yang digunakan untuk peristirahatan. Berlokasi di desa Glonggong, kecamatan Dolopo dan berjarak 20 km dari kota Madiun kearah selatan, taman rekreasi ini dilengkapi dengan fasilitas wisata seperti, kolam renang, kebun binatang mini, pesanggrahan, penginapan, rumah makan, tempat bermain anak dan sumber air belerang. Di Taman Wisata Umbul ini menawarkan aneka wahana menarik seperti Bioskop 4 Dimensi, Roller Coaster, Bianglala, Kora-kora, dan masih banyak lagi . Lokasinya berada di ketinggian 1200 meter dari permukaan air laut, untuk itu pemandangan hijau disana sungguh memukau. Tempat Wisata di Madiun satu ini juga menawarkan kolam renang dengan air jernihnya yang cocok untuk relaxasi.   
Direktur Taman Wisata Umbul Madiun, R. Afri Handoko, kepada wartawan, Kamis (28/5/2015), memaparkan berbagai penataan yang dilakukan demi membuat objek wisata alam itu berkembang mantap sebagai objek wisata keluarga yang dilengkapi aneka wahana hiburan. Sejauh ini, Saat ini, Taman Wisata Umbul yang menyandang merek baru, Madiun Umbul Square itu telah dilengkapi wahana kolam renang, out bond, taman bermain, pendopo untuk beristirahat, dan kebun binatang mini. Selanjutnya, pengelola Taman Wisata Umbul alias Madiun Umbul Square akan menambah wahana lain di objek wisata keluarga tersebut. Saat ini, ungkap Afri Handoko, pihaknya tengah menguji coba wahana roller coaster dan bioskop tiga dimensi sehingga bisa lebih sempurna beroperasi.



Seiring perbaikan yang dilakukan, tingkat kunjungan ke Taman Wisata Umbul diklaim Afri Handoko terus meningkat. Kini, jumlah pegunjung objek wisata Kota Madiun itu berkisar 500 hingga 1.000 orang setiap harinya dengan harga tiket masuk Rp10.000 per orang. Jumlah tersebut biasanya naik signifikan saat akhir pekan, liburan sekolah, liburan akhir tahun, ataupun libur hari raya keagamaan. Jumlah rata-rata pengunjung saat liburan Lebaran, Natal, dan Tahun Baru bisa mencapai lebih dari 10.000 orang/hari.
“Berbagai perbaikan dan pengembangan terus dilakukan untuk memberikan pelayanan yang baik dan nyaman kepada pengunjung, terlebih menjelang liburan Lebaran nanti,” ungkap Afri Handoko. 

Wana Wisata Air Terjun



 AIR TERJUN SLAMPIR

Air Terjun Seweru atau Serondo atau Kedung Malam, itulah nama lain dari Air Terjun Slampir Madiun. Selaras dengan banyaknya sebutan yang disematkan padanya, air terjun ini juga menyimpan sejuta pesona nan eksotis. Lokasinya terletak di wilayah perkebunan kopi, Dusun Seweru, Desa Kare, Kec. Kare, Kab. Madiun, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 25 km dari pusat kota Madiun, berada di lereng Gunung Wilis dengan ketinggian 400 m diatas permukaan air laut. Sepanjang perjalanan menuju air terjun, anda akan disuguhi panorama indah yang tak boleh dilewatkan dari pohon-pohonan hijau yang ada di kiri dan kanan jalan.  Apabila ingin berkunjung kesini kita dapat mengambil arah Dungus terus Kare. 
 

Setelah sampai di pertigaan (perempatan) Kare, silakan belok ke kanan ke arah kebun kopi yang berdiri sejak tahun 1911. Sebelum sampai ke kebun kopi, disebelah kiri jalan ada petunjuk ke arah air terjun atau kalau kebablasan kita akan menemukan patung wanita berkuda. Dari pertigaan ini silakan melanjutkan perjalanan kira-kira 2 Km kita akan menemukan pintu gerbang menuju ke lokasi.
 
Keindahan Air Terjun Seweru atau Serondo atau Selampir ini semakin elok dengan disertai dengan pemandangan hutan wisata disekitarnya. Ada juga obyek wisata agro yang bisa dikunjungi dengan beberapa tanaman perkebunan seperti; apel, Jeruk, bunga taman dan kebun cengkeh. Lokasi tidak jauh dari lokasi air terjun Seweru.


Dari pintu gerbang perjalanan dapat diteruskan dengan jalan kaki sepanjang kurang lebih 700 meter akan menemukan pertigaan menurun ke arah air terjun. Dari pertigaan ini kita akan meneruskan perjalanan melalui jalur yang berbeda, sekarang kita akan menuruni jalan tanah sepanjang kurang lebih 200 meter dan dilanjutkan menyusuri sungai sepanjang 300 meter.

Wana Wisata Waduk Bening Widas



WADUK BENING WIDAS

Bendungan atau waduk Bening Widas, terletak di perbatasan Kabupaten Madiun dan Kabupaten Nganjuk, tepatnya di dusun Petung, desa Pajaran, Kecamatan Sadaran, 40 km dari kota Madiun. Selain berfungsi sebagai bendungan untuk keperluan Pembangkit Listrik Tenaga Air, bendungan ini juga berfungsi sebagai obyek wisata. Di sini, pengunjung bisa menikmati waktu dengan memancing, canoing, dan berkemah. Waduk ini merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai Brantas dan bagian dari pengelolaan Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH). Dengan suasana alam yang masih alami dan areal yang luas, Bendungan Bening kerap kali diadakan kegiatan Pramuka karena memang lokasi di Bendungan Bening cukup representatif untuk melakukan kegiatan perkemahan.
Patung manusia berkepala Badak
Pada tahun 1991 ikon Visit Indonesia adalah Badak Bercula Satu, maka dibangunlah patung manusia berkepala Badak memakai selendang bertuliskan Visit Indonesia Year 91 di dekat taman wisata waduk bening widas sebagai ikon memperkenalkan pariwisata Indonesia.


Waduk Widas
Selain sebagai taman rekreasi, Waduk Bening ini juga sebagai tempat menampung air hujan. Maka jangan heran ketika musim penghujan,waduk ini akan dipenuhi air, namun ketika musim kemarau air waduk akan surut dan terkadang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian atau ladang oleh warga sekitar.

Mancing Mania
Pengunjung yang datang ke Waduk Bening bebas memancing dan membawa pulang ikan  hasil memancing. Di kawasan wisata Waduk Widas ini juga terdapat kios yang menjual peralatan memancing beserta umpannya.
Untuk tarif masuk taman wisata Waduk Bening Saradan ini relatif terjangkau. Satu sepeda motor dengan dua penumpang biasanya dikenakan biaya Rp.7.000.000. Untuk Mobil Rp.11.000.000. Namun bila Anda Hoby memancing dan sudah berlangganan masuk tempat pemancingan di waduk Saradan ini, Anda bisa mendapatkan diskon khusus.
 
Rute perjalanan
Dari pusat kota Madiun, perjalanan memakan waktu sekitar 1 - 1,5 jam menggunakan kendaraan umum. Jalanan menuju ke Waduk Bening Widas Madiun termasuk sangat mudah dijangkau berbagai jenis kendaraan mulai dari sepeda, sepeda motor, mobil bribadi, sampai bis atau truk karena semuanya sudah beraspal baik dan berada di lokasi yang dekat dengan jalan raya Madiun - Nganjuk, tepatnya di kawasan hutan jati Saradan.Jika anda dari arah Nganjuk, tidak perlu sampai ke pusat kota Madiun lebih dulu. Begitu memasuki kawasan hutan jati Saradan, anda bisa langsung mengikuti petunjuk di tepi jalan yang akan memandu anda sampai ke Waduk Bening Widas Madiun. Bagi yang tidak membawa kendaraan pribadi, banyak kendaraan umum yang bisa anda gunakan menuju tempat wisata ini. Semua bis mini ataupun bis besar ke arah Madiun - Nganjuk atau Surabaya (dan dari arah sebaliknya) akan melewati Waduk Bening Widas Madiun. Namun, dari pintu gerbang waduk anda masih perlu berjalan kaki sekitar 500 m untuk sampai ke tempat pemancingan dan kawasan waduk utamanya.

Wana Wisata Grape

Wisata Grape (Anggur)

Grape merupakan tempat wisata hutan di Kabupaten Madiun. Lokasi taman rekreasi ini berada di tepi hutan jati yang merupakan wilayah KPH Madiun dengan luas area sekitar 1,5 hektar. Grape adalah salah satu objek wisata yang bernuansa alami dan sejuk. Tempat ini sangat cocok untuk memulihkan hati dan jiwa dan refreshing dari hiruk pikuk kehidupan kota. Disana juga terdapat sungai yang mengalir jernih yang bersumber langsung dari mata air pegunungan Dungus. Terdapat juga aula pertemuan dan taman bermain anak. Selain itu, perkebunan ini juga bisa digunakan untuk olahraga gunung seperti sepeda, hiking, panjat tebing dan berkemah.








Dari arah madiun kota mungkin ada sekitar 15 km terletak di kabupaten Madiun, tepat berada di kaki gunung Wilis, jalan menuju kesana pun sudah di perhalus mungkin karena mulai banyak berdatangan pengunjung yang ingin menikmati pemandangan alam di sekitaran kabupaten Madiun. Di sepanjang jalan menuju ke area grape ini terdapat banyak sekali warung-warung yang menyediakan berbagai makanan, namun tempat yang paling utama adalah lokasinya ada di kebun jati,  melalui sawah-sawah dan sungai-sungai pegunungan yang masih asri. Gubug-gubug di pinggir jalan menuju lokasi wisata menambah elok pemandangan,sekaligus bisa menjadi tempat rehat. Grape banyak di kunjungi pada hari minggu atau hari libur lainnya ,udaranya yang sejuk dan pohon pohonnya yang hijau serta air sungainya yang jernih alami akan membuat anda betah berlama lama di sana, warung kecil di tepi sungai menyediakan makanan jika anda lupa membawa dari rumah,antara lain nasi pecel,ayam kampung,bakso mie ayam dan rupa rupa lainnya .Sekitar 200 meter dari wana wisata grape anda dapat akan melihat bendungan yang oleh orang di sana di sebut "CAO" sayang ada tangan tangan jail yang mengambil pipa pengaman di sisi jembatan .

Di bendungan ini ada terowongan air sepanjang kurang lebih 100 mtr,cukup menantang untuk yang suka menguji keberanian,dengan menyusuri terowongan tersebut. Sebagian pengunjung memilih bersepeda menuju PLTA golang ,jalan yang berkelok kelok dan menanjak dengan pohon-pohon di kanan kiri menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang hobi bersepeda.Di sekitar wana wisata juga terdapat bumi perkemahan yang cukup luas yang sering di gunakan pelajar baik dari kota maupun kabupaten madiun. Di wana wisata grape anda bisa bermain atau mandi menikmati dinginnya air sungai,menikmati sejuk dan rindang pohon pohon jati,hamparan sawah yang sejuk di pandang mata. Wisata murah meriah di wana wisata grape,cukup bisa melepas lelah penat dan menyegarkan fikiran.

Wana Wisata Monumen Kresek


 MONUMEN KRESEK


          Monumen Kresek adalah monumen bersejarah yang merupakan peninggalan dan sebagai saksi atas Peristiwa Madiun. Lokasi peninggalan sejarah dengan luas 2 hektar ini, berada 8 km ke arah timur dari kota Madiun, tepatnya berada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur dan terdiri dari monumen dan relief peninggalan sejarah tentang keganasan PKI pada tahun 1948 di Madiun.
Adapun fasilitas wisata yang ada di tempat ini antara lain, pendopo tempat istirahat, taman tanaman langka dan dilengkapi pula areal parkir. Monumen ini diresmikan pada tanggal 10 Juni 1991 oleh Gubernur Jawa Timur, Bapak Soelarso. Didekat monumen ini juga terdapat prasasti batu yang mengukir nama-nama prajurit TNI dan pamong desa yang gugur dalam pertempuran melawan PKI di desa kresek maupun karena dibantai oleh PKI.
 
Kolonel Inf Marhadi adalah prajurit TNI berpangkat tertinggi yang gugur dalam pertempuran desa Kresek, namanya lalu diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Kota Madiun dan didirikan pula patungnya di alun alun kota Madiun sebagai bentuk penghormatan, menurut warga setempat area monumen kresek dahulu adalah bekas rumah warga yang dijadikan PKI sebagai ajang pembantaian, warga sekitar dikurung di dalam rumah tersebut lalu rumah tersebut tersebut dibakar bersama warga yang ada di dalamnya. Di sebelah utara monumen kresek terdapat monumen kecil yang terbuat dari batu kali yang mengukir nama-nama prajurit TNI dan para pamong desa yang dibantai oleh PKI. Saat ini, area wisata di sekitar monumen yang sejuk dan rindang ini sering dikunjungi sebagai tempat berpiknik dan berteduh.